Halaman

Keputusan Investasi, salah siapa?

$IHSG SIAPA YANG PATUT DISALAHKAN DALAM KEPUTUSAN INVESTASI KITA?

Perubahan suasana hati smart-money, dan sebagian terbesar pelaku di pasar modal, dari Bearish-ke-Bullish maupun Bullish-ke-Bearish, sering berlangsung sangat cepat. Hal ini memang sudah menjadi karakter pasar. Konstruksi pembentukan harga yang berlangsung setiap saatnya menjadi magnit yang kuat, dan menghasilkan karakter seperti ini.



Konstruksi pembentukan harga seperti ini, memungkinkan diperolehnya keuntungan besar di dalam jangka waktu yang pendek (dan terjadinya kerugian yang juga bisa terjadi dalam jangka pendek).

Perhatian sebagian terbesar pelaku pasar atas pergerakan harga di dalam jangka pendek ini, memungkinkan terjadinya kondisi pasar yang likwid. Tanpa partisipasi semacam ini, pasar modal akan sangat membosankan. Tanpa adanya perubahan suasana hati - euphoria maupun pesimisme - pendekatan fundamental tidak akan menawarkan peluang keuntungan.

Untuk mereka yang “peruntungannya” ditentukan oleh pergerakan harga di bursa dalam jangka pendek, tentu menjadi sangat penting untuk memperhatikan suasana hati dan apa yang dilakukan smart money, dan bagian terbesar pelaku pasar di bursa.

Tidak bisa tidak, karena mereka ini memiliki kekuatan yang dapat menentukan arah pasar dalam jangka pendek. Namun pastikan, bahwa Anda berada pada waktu yang tepat bersama mereka. Lebih penting dari itu, Anda juga tahu persis mengapa Anda melakukan keputusan investasi yang Anda ambil.

Dalam jangka pendek, betapapun baiknya kinerja dari, katakanlah $BBRI, tetapi jika dominant players ini secara berjamaah khawatir tentang kondisi pasar, hanya dalam hitungan bulan harga sahamnya bisa turun dari Rp 3,900 menjadi Rp 2,800, seperti terjadi di bulan Mei 2018. https://stockbit.com/post/1680677

Ketika kekhawatiran itu berlangsung dengan cepat, dimana penurunan harga $BBRI ini bahkan Anda jadikan sebagai konfirmasi dari kekhawatiran Anda, maka apa yang Anda lakukan boleh jadi merupakan hal yang juga banyak dilakukan orang lainnya di pasar : Menjualnya, justru ketika harga tadi menawarkan margin of safety yang lebih tinggi. Anda memiliki pilihan, apakah mengikutinya atau memanfaatkannya. Adanya penurunan harga menjadi Rp 2,800 bisa juga Anda manfaatkan, seperti saya tulis di catatan di atas, penurunan harga yang terjadi itu "just like music to my ears".

Saat ini, ketika harga $BBRI itu tidak lagi berada di level Rp 2,700-2,800 seperti pada bulan Mei, karena harganya sudah di atas Rp 3,500, tentu tidak pada tempatnya jika Anda menyalahkan mereka yang di bulan April-Mei itu menyuarakan kekhawatirannya tentang pasar modal Indonesia.

Pilihan ada di tangan Anda. Bukankah Anda sendiri, yang kemudian memilih untuk mengkonfirmasi kekhawatiran itu, sehingga melakukan penjualan?. Oleh karena itu, tanggung-jawab tadi berada di tangan Anda. Anda-lah yang patut disalahkan untuk keputusan yang diambil. Memangnya mereka yang menyuarakan kekhawatiran pada saat itu memaksa Anda melakukan hal yang Anda lakukan? Tidak ada konsekwensi apapun untuk Anda, apabila Anda tidak mendengarkan mereka. Bahwa kemudian Anda memilih untuk lebih mendengarkan kekhawatiran, tentunya itu adalah pilihan Anda. Bukan kesalahan mereka.

Begitu juga, apabila terjadi hal yang sebaliknya. Misalnya ketika $INDY berada pada harga Rp 3,500 - Rp 4,000 di bulan Januari 2018. Di range harga ini, semakin banyak publikasi dan rekomendasi smart money atas perusahaan itu. Anda juga tentu memiliki pilihan, apakah akan mengikutinya atau justru memanfaatkannya.

Pilihan itu berada di tangan Anda, sebagaimana Anda bisa lihat dalam tulisan saya di bulan Januari 2018 tentang itu https://stockbit.com/post/1456834.

Apabila di bulan Januari itu Anda memilih untuk mengikuti rekomendasi itu, dan saat sekarang ini harganya turun 50%, menjadi sekitar Rp 2,000-an, Anda tentu tidak dapat menyalahkan mereka. Memangnya mereka menempelkan pistol di kening Anda untuk mengikuti apa yang mereka sampaikan dalam publikasi dan rekomendasinya? Orang yang pertama yang harus bertanggung-jawab, dan menanggung kesalahan itu adalah Anda sendiri. Pilihan itu berada di tangan Anda.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari fenomena seperti di atas?

Perlakukanlah apa yang disampaikan orang lain (apakah itu berupa catatan dari orang seperti saya atau dari big securities house), semata-mata hanya sebagai masukan dan input di dalam pengambilan keputusan investasi Anda. Pastikan bahwa Anda sendiri memahami apa yang Anda lakukan, termasuk memahami apa yang disampaikan oleh catatan-catatan orang seperti saya, atau big securities houses. Jangan jadikan apapun yang disampaikan orang di luar Anda, menjadi satu-satunya dasar keputusan Anda.

Apabila Anda membaca catatan dari orang seperti saya, ataupun rekomendasi dari big securities house :

1) Tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa jangan-jangan pada saat saya atupun big securities houses itu merekomendasikan sebuah saham, saya atau big securities house itu justru melakukan tindakan sebaliknya. Alih-alih membeli, saya serta big securities house itu justru melakukan penjualan. Begitu juga sebaliknya, apabila saya atau big securities house itu berbicara tentang kekhawatiran atas pasar, atau sebuah perusahaan, tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa saya maupun big securities house itu bisa melakukan tindakan yang sebaliknya dari apa yang disampaikannya. Saya ataupun big securities house itu alih-alih melakukan penjualan, malah melakukan pembelian.

2) Tindakan sebaliknya itu, bisa memang menjadi taktiknya, tetapi juga bisa sebagai akibat dari perubahan kondisi perusahaan, yang menjadikan rekomendasi ataupun catatan pertama-kalinya itu tidak valid lagi. Perhatikan, kapan rekomendasi maupun catatan itu dibuat. Cek kembali, bahwa dasar-dasar ketika catatan dan rekomendasi itu dibuat masih sama validnya pada saat Anda membacanya.

Kedua butir di atas, hanya mungkin Anda lakukan, jika Anda dipersenjatai juga oleh pemahaman yang memadai. Jika pemahaman Anda hanya untuk 2 atau 3 emiten saja, jangan paksakan untuk keluar dari lingkaran pemahaman itu. Berikanlah waktu yang memadai, sehingga apa yang Anda alami sendiri itu memperkaya pemahaman  Anda. Akan banyak kesalahan-kesalahan (bahkan kesalahan yang sama) yang akan Anda alami dalam perjalanan Anda ke depan. Hanya melaui kesalahan-kesalahan itu, Anda bisa mendapatkan pemahaman yang baru. Dengan cara ini, maka lingkaran pemahaman Anda akan semakin lama semakin membesar.

Tidak pada tempatnya Anda menyalahkan orang lain. Pilihan itu semuanya berada di tangan Anda.

___Tanya:
@JS76115 nice post. Sebatas yg pernah saya baca dari tulisan2 bapak (2015-2108), ketika memutuskan utk membeli saham terseringnya perusahaan tsb minim hutang atau bahkan tdk punya hutang sama sekali. Sebut saja $ULTJ $ADMG $LSIP dan $HRUM $INDY di sekitar dua tahun lalu. Btw, pernahkah bapak berinvestasi di perusahaan yg mempunyai hutang lumayan besar (tentunya dg perhitungan, calculated speculation) dan dapat jackpot? Atau mungkin bisa dicontohkan kesalahan thesis Pak Joel dlm stock pick. Trims

___Jawab:
 @rohator Kalau Anda mengikuti catatan saya, saya kira apa yang terjadi dengan $MDRN menjadi sebuan contoh kongkrit soal kesalahan yang masih dengan mudah saya lakukan dalam berinvestasi. Kesalahan lainnya, yang juga terjadi pada saat saya berinvestasi di bursa non-BEI, akan terlalu panjang kalau saya sampaikan disini. Saya pikir, di masa masa mendatang, saya juga masih akan melakukan sejumlah kesalahan lainnya dalam melakukan investasi.

Kalau ada pelajaran yang bisa saya ambil, saya mencoba untuk selalu memiliki jawaban tentang mengapa investasi itu hasilnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Itu sebabnya, saya selalu memiliki catatan mengapa sebuah keputusan investasi saya ambil. Dengan catatan itu, saya bisa menjadikannya sebagai referensi jika di kemudian hari saya memerlukan jawaban, mengapa thesis investasi itu ternyata tidak sesuai dengan harapan.

Tetapi seperti Anda tahu, berhasil tidaknya investasi tadi tidak saya ukur di dalam satuan waktu yang pendek, satu tahun, apalagi bulan. Kecuali jika ada faktor fundamental yang bisa merubah gambaran perusahaan dalam satuan waktu yang pendek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar